Sabtu, 17 September 2011

Mau ya?

Hai...
Apa kabar lelaki?


Aku menulis postingan ini ketika menunggu kapal kayu antar pulau yang sedang membongkar muatannya, kemudian memuat kembali hasil bumi yang akan dibawanya. Maka waktu satu jam menunggu kubunuh dengan membaca buku di teras belakang kantin dermaga, dengan pemandangan khas pelabuhan ; hilir mudik buruh angkat, laut yang sedikit berombak, angin sepoi-sepoi dan alunan daun kelapa sepanjang pesisir.


Bacaanku terhenti ketika seorang anak menangis. Ia terjatuh ketika berlarian di kantin dermaga. Segera ayahnya mengejar, dan sang bunda mencarikan minum untuk si bocah lincah. Hm... keluarga kecil yang punya aktivitas yang sama denganku, menunggu kapal antar pulau berangkat. 


Berbagai cara dilakukan si ayah agar balita itu berhenti menangis. Dan Ia berhasil. Maka beberapa menit kemudian si bocah mulai tertawa berceloteh ria tentang kepalanya yang sakit bekas terbentur ubin. 


Melihat pemandangan itu, aku menutup bukuku, menulis postingan ini, karena tiba-tiba aku teringat kamu. Kamu yang suka dengan anak kecil, yang menggendong mereka dengan mata berbinar, dan selalu berhasil masuk ke dunia mereka, dunia kanak-kanak yang polos.


Lelaki, mau ya jadi ayah anak-anakku kelak?




*pic from dudemeetsdad.com